Senin, 05 Desember 2011

Makalah Permainan Bola Voli
Libero Dalam Permainan Bola Voli

UNY.jpg






Di Susun Oleh:
Danang Setya Aji
10601241002
PJKR/A

Fakultas Ilmu Keolahragaaan
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh sistem pendidikan yang ada di Indonesia terhadap mutu pendidikan.
Makalah ini memuat tentang “Libero dalam permainan bola voli” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan khususnya olahraga.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu penyusun mohon untuk saran dan kritiknya dari pembaca.






Yogyakarta, 4 Desember 2011
                                                                                                    Penyusun

                                                                                               Danang Setya Aji

i
DAFTAR ISI

KataPengantar........................................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. ...............1
1.3  Tujuan ...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat...............................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan sejarah libero Dalam permainan bola voli...............................................3
2.2 Tindakan yang melibatkan libero dalam permainan bola voli......................................... 4
 2.3 Aturan khusus libero dalam permainan bola voli........................................................ ..5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................................... 6
3.2  Saran ...............................................................................................................................  6
Daftar Pustaka  ..................................................................................................................... 7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya di kaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan di terbitkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritualsosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Melihat dari perkembangan Bola voli di dunia yang kian merebak selayak dan seyogya nya pula kita sebagai generasi bangsa harus mengetahui beberapa olah raga yang sekarang menjadi salah satu tumpuan Indonesia yaitu diantara sekian banyak olahraga yang diminati di Indonesia dan Bola voli bahkan sudah mendemam ke seluruh plosok dan tidak ketinggalan di pedesaan. Untuk itu kita harus menanamkan pada peserta didik kita mengenai Pentingnya ilmu Bola voli, termasuk di dalamnya mengenai libero dalam permainan bola voli.
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa Pengertian dan bagaimana sejarah libero Dalam permainan bola voli?
2.      Bagaimana Tindakan yang melibatkan libero dalam permainan bola voli?
3.      Bagaimana Aturan khusus libero dalam permainan bola voli?

1.3 Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui Pengertian dan bagaimana sejarah libero Dalam permainan bola voli
2.      Mengetahui Bagaimana Tindakan yang melibatkan libero dalam permainan bola voli
3.      Mengetahui Bagaimana Aturan khusus libero dalam permainan bola voli

1.4 Manfaat Penulisan
Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam memberi pengajaran kepada para peserta didik mengenai libero dalam permainan bola voli sekaligus dapat membangun Indonesia yang tangguh dibidang ke Olahragaan terutama dibidang olahraga Bola voli.














BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan sejarah libero Dalam permainan bola voli
Dalam bahasa Italia, kata Libero mempunyai arti bebas. Sesuai dengan asal katanya, libero adalah pemain yang dapat secara bebas mengganti pemain lain yang berposisi di belakang sebagai pemain bertahan. Meskipun mungkin saja seorang pemain dapat berfungsi sebagai spiker ataupun tosser, namun jika dalam sebuah pertandingan posisinya telah ditetapkan sebagai libero, maka posisi dan fungsi tersebut akan tetap dan tidak boleh berubah hingga pertandingan berakhir.Peran Libero diatur dalam peraturan resmi FIVB tahun 2001-2004, Bab 6, Pasal 20, Ayat 1, 2 dan 3. Oleh karenanya seluruh komunitas bola voli di dunia wajib menjalankannya. Sejak pertama kali fungsi libero diperkenalkan dalam permainan bola voli di tahun 1997, banyak reaksi pro-kontra yang muncul. Bagi kelompok yang selalu menginginkan adanya inovasi, kehadiran libero dalam permainan bolavoli merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu agar permainan menjadi lebih menarik dan lebih dapat memainkan emosi para penonton.
            Di Indonesia, PBVSI mulai secara resmi menggunakan libero pada gelaran Livoli yang pertama pada tahun 1999. Sedangkan Tim Nasional pertama kali menerapkan libero pada kejuaraan Asia Pasific di Fukuoka tahun 1999. Perlu diketahui bahwa pada event Asian Games 1998 di Thailand, Tim Indonesia merupakan satu-satunya peserta yang belum menggunakan libero.Penggunaan libero yang berfungsi sebagai pemain bertahan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pertahanan. Baik pada saat menerima servis, maupun pada saat bertahan menghadapi smes yang dilakukan oleh lawan. Dalam peraturan FIVB dijelaskan bahwa peran pemain libero terbatas sebagai pemain baris belakang saja. Dia tidak diizinkan melakukan serangan dari manapun. Yang dimaksud melakukan serangan adalah kontak dengan bola pada saat ketinggian bola melebihi tinggi net.Dalam peraturan itu dijelaskan pula bahwa pemain libero tidak diperkenankan untuk melakukan serve, blok, atau mencoba untuk memblok. Selanjutnya diatur pula bahwa pemain lain tidak diperkenankan melakukan pukulan serang di atas net bila bola berasal dari pass atas pemain libero di daerah serang. Tetapi jika pass tersebut dilakukan libero dari belakang daerah serang, maka pemain lain boleh melakukan pukulan serang terhadap bola yang datang tersebut.
Dari peraturan tersebut jelas terlihat bahwa peran pemain libero memang di-setting sebagai pemain bertahan saja. Atau dengan kata lain, untuk meningkatkan pertahanan. Dengan meningkatnya pertahanan, persentase serangan juga akan menjadi meningkat dan kombinasi serangan akan menjadi lebih beragam pada permainan bolavoli.
2.2 Tindakan yang melibatkan libero dalam permainan bola voli
Adapun tindakan-tindakan yang dilakukan oleh seorang pemain libero dalam permainan bola voli adalah sebgai berikut:
1)      Libero dibiarkan untuk menggantikan dalam pemain yang dalam posisi barisan belakang.
2)      Libero dibatasi untuk melakukan sebagai pemain baris belakang dan tidak diizinkan untuk menyelesaikan serangan hit dari mana saja jika pada saat kontak, bola sepenuhnya di atas bagian atas jaring.
3)      Libero tidak dapat menghalangi, mencoba untuk memblokir, atau melayani.
4)      Seorang pemain tidak dapat menyelesaikan serangan hit dari lebih tinggi dari bagian atas jaring, jika bola datang dari atas kepala jari lulus dari libero di zona depan atau ekstensi itu.
5)      Pengganti melibatkan libero ini tidak dihitung sebagai subs reguler. Mereka adalah terbatas tapi harus ada kampanye di antara dua pengganti libero. Libero hanya dapat digantikan oleh pemain yang dia / dia diganti.
6)      Penggantian hanya harus mengambil tempat sementara bola keluar dari bermain dan sebelum peluit untuk layanan. Pada awal set, libero tidak bisa masuk ke pengadilan sampai wasit kedua memiliki memeriksa starting line up.
7)      Sebuah penggantian dilakukan setelah peluit untuk layanan tetapi sebelum memukul layanan tidak harus ditolak tetapi harus menjadi obyek dari sebuah peringatan lisan setelah akhir reli. Akhir pengganti berikutnya harus dikenakan sanksi penundaan.
8)      Pemain libero dan mengganti hanya dapat memasuki atau meninggalkan pengadilan dengan garis samping di depan bangku tim mereka antara garis serangan dan garis akhir.
9)      Dalam kasus cedera ke libero yang ditunjuk, dan dengan persetujuan sebelumnya dari wasit pertama, kapten pelatih atau permainan dapat kembali menunjuk salah satu pemain tidak di pengadilan pada saat ulang penunjukan sebagai libero baru.
10)  Para libero cedera tidak dapat masuk kembali untuk bermain selama sisa pertandingan.
11)  Pemain kembali ditunjuk sebagai libero harus tetap libero untuk sisa dari himpunan.
12)  Dalam kasus-menunjuk kembali libero, nomor tersebut libero itu harus dicatat dalam kotak komentar pada lembar skor

3.1  Aturan khusus libero dalam permainan bola voli
Adapun aturan-aturan khusus pemain libero dalam permainan bola voli adalah sebagai berikut:
1)      Dia / dia dibatasi untuk melakukan sebagai pemain baris belakang dan tidak memiliki hak sama sekali untuk menyelesaikan serangan memukul saat bola berada di atas ketinggian bagian atas net.
2)      Libero tidak dapat melayani, blok atau mencoba untuk memblokir.
3)      Libero harus mengenakan kemeja warna yang berbeda dari anggota tim lainnya.
4)      Substitusi yang melibatkan seorang Libero tidak dihitung sebagai teratur dan jumlah mereka terbatas. Libero tidak bisa mengambil bagian dalam substitusi normal dan hanya dapat memasuki atau meninggalkan permainan saat bola keluar dari bermain dan sebelum peluit untuk layanan.
5)      Hal ini diperlukan untuk memiliki sebuah reli antara pengganti dari dua pemain yang berbeda yang melibatkan seorang Libero. Dengan persetujuan sebelumnya dari wasit pertama, Libero terluka dapat diganti selama pertandingan oleh pemain terdaftar dalam daftar line-up normal skor lembar.
6)      Penggantian ditunjuk Libero akan menjadi terbatas untuk melakukan sebagai Libero untuk sisa pertandingan dan pertandingan berikutnya. Namun, pemain ini akan diizinkan untuk didaftarkan lagi di normal line-up pertandingan nanti setelah Libero awalnya terdaftar resmi dilembagakan kembali.
7)      Tidak ada pemain lain yang akan diberi wewenang untuk melakukan sebagai Libero dan dalam kasus cedera lebih lanjut dari Libero awalnya registerd, ia / dia akan digantikan oleh pemain yang sama di bawah kondisi yang sama sebagaimana tercantum dalam poin sebelumnya.



BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapat penulis mengambil kesimpulan bahwa pemain libero dalam permainan bola voli sangatlah berbeda dengan pemain yang lainnya, karena memiliki tugas khusus dan juga peraturan serta seragam berbeda, dan itu sangat rumit dan banyak sekali perbedaan dengan posisi pemain yang lain. Untuk itu dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca untuk memahami mengenai masalah libero dalam permainan bola voli.
3.2  Saran
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.











DAFTAR PUSTAKA









Latihan Kelentukan


Bentuk Latihan Kelentukan (Fleksibilitas)

       Fleksibilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan dari sebuah sendi dan otot, serta tali sendi di sekitarnya untuk bergerak dengan leluasa dan nyaman dalam ruang gerak maksimal yang diharapkan.  Fleksibilitas optimal memungkinkan sekelompok atau satu sendi untuk bergerak dengan efisien.  Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam sendi.  Selain itu, kelentukan ditentukan juga oleh keelastisan otot-otot tendon dan ligamen.
      
Bentuk-Bentuk Latihan Kelentukan

a.         Peregangan dinamis
Latihan peregangan dinamis dilakukan dengan cara menggerakkan anggota tubuh secara ritmis dengan gerakan-gerakan memutar atau memantul-mantulkan anggota tubuh sehingga otot-otot tubuh terasa teregangkan.
Contoh gerakan dinamis, antara lain:
1)                  Gerakan push up
2)                  Tubuh tertelungkup, kemudian mengangkat dada dan punggung setinggi-tingginya.
3)                  Duduk dengan tungkai lurus, kemudian mencoba menyentuh ujung kaki dengan jari tangan
4)                  Latihan kelenturan leher
Tujuan : melatih kelenturan otot-otot leher.
 Cara melakukan :
Ø  Miringkan kepala kesamping kiri dan kanan, sentuhkan telinga kiri ke bahu kiri dan telingan kanan ke bahu kanan lakukan gerakan sebanyak 2x8 hitungan
Ø  Gerakkan kepala menunduk ke depan, dagu menyentuh dada, dan gerakkan ke belakang hingga menengadah lakukan sebanyak 2x8 hitungan
Ø  Tengokkan kepala ke kanan dan ke kiri lakukan sebanyak 2x8 hitungan (4) Putar kepala ke samping kirir dan kanan. Satu putaran 4 hitungan lakukan gerakan sebanyak 2x8 hitungan


5)      Latihan kelenturan sendi bahu
Tujuan : melatih persendian dan otot bahu serta meluaskan gerakan bahu
Cara melakukan :
Ø  Mula-mula berdirir tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, dan kedua tangan disamping badan
Ø  Kemudian rentangkan kedua tangan lurus kesamping, lalu putarlah kedua lengan tersebut dari mulai putaran perlahan-lahan kemudian cepat dan putaran dari kecil kemudian membesar
Ø  Gerakan ini dilakukan mulai dari gerakan memutar lengan kearah kanan sebanyak 8 hitungan, kemudian dilanjutkandengan gerakan memutar lengan kea rah kiri sebanyak 8 hitungan
6)      Latihan kelenturan batang tubuh
Tujuan : melatih kelenturan otot-otot batang tubuh
Cara melakukan :
Ø  Letakkan tangan di pinggang, lalu bengkokkan badan kesamping kiri dan kanan sebanyak 8 hitungan
Ø  Tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lengan lurus, bengkokkan badan ke samping kiri dan sebanyak 2x8 hitungan
Ø  Letakkan tangan di pinggang dan putar ke kiri dan kanan 2x8 hitungan
Ø  Tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lenganlurus, putar ke kiri dan kanan 2x8 hitungan
7)      Latihan kelenturan sendi pinggul
Tujuan : melenturkan sendi dan otot pinggul
Cara melakukan :
Ø  Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dirapatkan dan kedua tangan lurus di atas kepala
Ø  Kemudian ayunkan kedua lengan ke bawah dengan cara membungkukkan pinggul, lalu dilanjutkan menggerakkan kedua tangan ke atas kepala
Ø  Gerakan ini dilakukan secara bergantian dari atas ke bawah dan sebaliknya 5x8 hitungan.
8)            Latihan kelenturan sendi lutut
Tujuan : mengutakan persendian lutut
Cara melakukan :
Ø  Mula-mula berdiri tegak, kemudian letakkan salah satu kaki berada di depan dan kaki yang lain di belakang di mana lutut kaki depan ditekuk
Ø  Kedua telapak tangan menapak / bertumpu di lantai, sejajar dengan kaki depan
Ø  Kemudian renggut-renggutkan pinggul ke bawah berulang-ulang dengan menggunakan pergantian posisis kaki
Ø  Gerakan ini dilakukan ke depan dan belakang (2x8 hitungan
b.         Peregangan statis
Peregangan statis dapat dilakukan dengan cara mengambil sikap sedemikian rupa sehingga meregangkan suatu kelompok otot tertentu.
Contoh peregangan statis antara lain:
1)         Sikap berdiri dengan tungkai lurus.
2)         Badan dibungkukkan.
3)         Mencoba untuk menyentuh tungkai
4)         Latihan kelenturan sendi lutut secara statis
Tujuan : melatih kelenturan otot-otot sendi lutut
Cara melakukan :
Ø  Berdiri tegak, letakkan salah satu kaki di depan lalu bengkokan kaki ke belakang lurus, tangan menyentuh lantai, tahan 8 hitungan
Ø  Balik badan, kaki yang tadinya lurus gentian ditekuk, tahan 8 hitungan

5)         Latihan kelenturan otot punggung dan paha secara statis
Tujuan : melatih kelenturan otot-otot punggung dan paha
Cara melakukan :
Ø  Berdiri tegak, kedua kaki rapat lurus, bungkukkan badan hingga tangan menyentuh lantai tahan 8 hitungan
Ø  Berdiri tegak, kedua kaki rapat lurus, bungkukkan badan tangan memegang pergelangan kaki, cium lutut, tahan 8 hitungan
6)         Latihan kelenturan otot punggung secara statis.
Tujuan : melatih kelenturan otot-otot punggung
Cara melakukan :
Ø  Berdiri tegak, kedua kaki rapat lurus, bungkukkanb badan hingga tangan menyentuh lantai, tahan 8 hitungan.
Ø  Berdiri tegak, kedua kaki rapat lurus, bungkukkan badan tangan memegang pergelangan kaki, cium lutut, tahan 8 hitungan.
7)         Latihan kayang
Tujuan : melatih kelenturan otot-otot punggung
Cara melakukan :
Ø  Tidur telentang, kaki terbuka dan lutut ditekuk, telapak kaki menapak di lantai, kedua telapak tangan berada di sisi telinga, siku mengarah ke atas.
Ø   Angkat badan dengan cara menolakkan kedua tangan hingga lurus dan kedua kaki juga diluruskan bersamaan. Pertahankan posisi kayang selama 8 hitungan
c.         Peregangan pasif
Seseorang melakukan gerakan relaksasi terhadap kelompok otot tertentu.  Kemudian dengan  bantuan orang lain meregangkan otot tersebut secara perlahan sampai titik fleksibilitas maksimum.

d.         peregangan kontraksi relaksasi

Pelaku melakukan kontraksi terhadap suatu tahanan yang diberikan oleh temannya pada sekelompok otot selama enam detik.


Manfaat Melakukan Latihan Kelentukan

Adapun latihan kelentukan memiliki manfaat sebagai berikut:
1)      Membantu meraih suatu prestasi dalam bidang olahraga.
2)      Membantu mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan.
3)      Mencegah kemungkinan terjadinya cedera pada otot dan sendi.
4)      Menghemat pengeluaran tenaga saat melakukan gerakan.
5)      Membantu memperbaiki sikap tubuh.


Sumber: